Semoga Benar Menetap dalam Hangatnya

01:05 0 Comments A+ a-

    “Pulang ke kotamu
                        Ada setangkup haru dalam rindu
                        Masih seperti dulu
                        Tiap sudut menyapaku bersahabat
                        Penuh selaksa makna…”
Mungkin ini yang membuatku rindu dan ingin cepat kembali. Ke Yogyakarta, ke kotaku. Sebab aku tak ingin berlama-lama meninggalkan Jogja, aku ingin selalu pulang, ke tempat di mana aku menetap, dalam dekap hangat Jogja. Selalu saja ada alasan untuk pulang. Selalu ada alasan untuk tidak pergi dari sini. Atau mungkin, ini efek dari suara lantunan drumband yang cukup sering kudengar.
Mitos yang sudah diketahui banyak orang tentang drumband yang terdengar dini hari hingga menjelang subuh. Katanya jika kita pernah mendengar suara drumband tersebut, kita akan selalu mengingat Jogja, akan selalu ingin kembali ke Jogja, atau malah aku pernah dengar jika seseorang yang mendengar drumband misterius itu kita akan selalu menetap di Jogja. Entahlah, terlalu banyak mitos yang dikaitkan dengan drumband itu.
                      
                       “Terhanyut aku akan nostalgi
                        Saat kita sering luangkan waktu
                        Nikmati bersama
                        Suasana Jogja”
Sampai sekarang kadang aku masih sering mendengarnya, saat-saat fajar belum tiba suara drumband yang terdengar dengan jelas. Sampai saat ini juga, masih belum diketahui dari mana asal suaranya. Dari kecil aku sudah sering mendengarnya. Ada yang bilang jika drumband itu berasal dari suara genderang pasukan Nyi Roro Kidul, (Ratu ghaib wanita penguasa laut selatan Jawa) yang sedang menuju gunung Merapi dari laut kidul atau sebaliknya, ada juga yang mengatakan jika suara itu berasal dari genderang pasukan ”khusus” pengawal wilayah Ngayogyakarta yang sedang berpatroli atau ronda namun tidak tampak oleh mata manusia biasa. Yang paling logis adalah suara tersebut berasal dari pasukan korp drumband taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) yang sedang berlatih di seputaran kompleks Lanud Adisucipto, namun katanya pihak AAU membantah pernyataan tersebut. Karena kecil kemungkinan Korp drumband AAU berlatih dini hari.
                        “Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu...”
Masih menjadi misteri yang belum dipecahkan tentang suara drumband tersebut. Banyak orang yang saking penasarannya mencoba mencari sumber suara tersebut. Suara drumband itu terdengar tidak terlalu jauh, namun apabila didekati suara drumband itu berpindah asal suaranya. Aku masih belum sepenuhya percaya tentang maksud-maksud dari mitos itu. Tapi jika Jogja adalah kota yang paling mampu membuat rindu, dan paling membuat nyaman untuk ditinggali, aku percaya itu. Sebab Jogja ialah rumah, di mana hatiku akan pulang untuk mendapatkan ketenangannya. Dan semoga mitos tersebut benar, aku akan menetap dan menua dalam dekap hangat Yogyakarta.


Ditulis oleh: @rikaNHH
Diambil dari: http://rikahnh.blogspot.co.id/2015/09/semoga-benar-menetap-dalam-hangatnya.html
 

PosCinta. Powered by Blogger.