Pejuang-Pejuang Renta Angso Duo

00:11 0 Comments A+ a-

Di Jambi, pasar merupakan jantungnya kehidupan, tak heran ada begitu banyak jenis pasar di sini, dari yang paling kecil hingga paling besar. Untuk di daerah-daerah luar kota Jambi, seperti di kabupaten-kabupaten lebih banyak lagi jenis pasarnya, setahu saya dulu ketika KKN di desa Mudung yang ada di Kab. Muaro Jambi ada beberapa pasar; seperti Pasar Senin, Pasar Kamis, dan Pasar Sabtu yaitu pasar yang cuma ada di hari-hari tertentu, atau selain itu, ada Pasar 46 yang bukanya cuma dari jam 4 sampai jam 6 sore. Di sini yang di jual adalah hasil tangkapan sungai dan laut, di jamin masih fresh. Hasil kebun nya juag ada, langsung dari tangan petani nya.

Dari sekian banyak pasar yang ada di kota Jambi, saya paling tertarik dengan pasar Besar Pasar Angso Duo. Pasar yang kaya akan sejarah..


Pada abad ke 18, sebuah pasar rakyat kecil yang terletak di Dermaga Bom Batu Muara Jambi (sekarang tempat ini menjadi mall WTC Batanghari Jambi). Nama pasar ini adalah Pasar Tanah Pilih. Pasar inilah yang  menjadi cikal bakal berdirinya Pasar Angso Duo. Pasar angso duo adalah pasar tradisional terbesar se provinsi jambi, memiliki sejarah yg amat panjang hingga pasar ini di beri nama angso duo sejak tahun 1970 dan letaknya pun tetap di pinggiran sungai batang hari.

Di Angso Duo (sebutan akrab bagi warga jambi), segala macam jenis sembako dan bahan pokok lengkap tersedia, mampu untuk mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat Jambi. Tak heran pasar ini tetap ada dari dulu hingga sekarang, selain letaknya yg sangat strategis, lengkap, barang-barang yang di jual pun harga nya relatif lebih murah di banding pasar modern.

Angso Duo ini, sudah menampakkan kehidupannya sejak pukul 1 dini hari ketika hampir seluruh warganya terlelap di alam mimpi. Mereka yang mencari nafkah dari bedagang ini, mulai merapikan tempat dagangan, menurunkan barang hingga menyusunnya, ada yeng berjualan makanan dan minuman untuk mereka yang lapar atau menyeruput kopi untuk melawan kantuk dan dinginnya malam, dan juga para pembeli yang sebagian besar adalah pedagang kecil yang akan menjual kembali di sekitar tempat tinggal mereka. Bahkan pernah sekitar pukul 10 malam saya melewati tempat ini, para pedagang sudah mulai menurunkan muatan dagangannya.

Jika kalian melihat jauh lebih dalam, sebagian penghuni pasar ini tak berusia muda lagi, bahkan banyak diantaranya yang berlanjut usia dan sebagian besar adalah wanita, bahkan usia dengan fisik yg tidak lagi kuat melawan dinginnya malam atau pun teriknya siang.


image

Saya bukan tipikal orang yang suka dengan keramaian, tetapi saya selalu suka suasana riweh-riwehan, hiruk pikuk yang tercipta di pasar, sebuah tempat untuk menghidupkan “hidup” tempat yang begitu jujur untuk mengarfiahkan apa itu mencari nafkah.

Di sini pula saya banyak belajar dari begitu banyak cerita di dalamnya betapa apapun yang di berikan hidup kamu hanya harus bersyukur, dan lebih banyak melihat sekitar bukan bukan sekedar melihat setidaknya sedikit membantu.

Usia yg sangaat renta,tapi masih memilih untuk tetap berdagang walau gurat letih tegas terlihat di wajah mereka. Beginilah langkah yang di tempuh banyak pejuang renta yang entah apa dan untuk siapa yang pasti mereka sedang berjuang. Setidaknya mereka berusaha untuk tetap jujur mencari nafkah dan menyambung hidup dngan cara yang manusiawi di usia yang seharusnya bisa di habiskan untuk beristirahat dengan santai di rumah tapi semesta memaksa lain. Dan dengan sangat menakjubkan ada senyum dan tawa yang slalu terselip diantara mereka, sebuah keramahan antar penjual dan pembeli yang jarang ddapatkan di pasar modern. Senyum inilah yg menghantar Angso Duo di cintai oleh masyarakat Jambi hingga bertahan dan tetap ada sampai saat ini. Semoga pejuang-pejuang ini selalu diberi sehat agar mampu untuk terus berjuang dan ada untuk Jambi. 

Inilah kenapa saya terlalu mnyukai pasar dan segala hiruk pikuknya. Karena untuk mendapatkan pelajaran tak harusdi tempat-tempat tinggi, bahkan di tempat paling “bawah” jika kau peka dan pintar kau mampu mengambil pelajaran darinya.




Ditulis oleh @bollskii

Diambil dari https://mesinmemori.wordpress.com/2015/09/07/pejuang-pejuang-renta-angso-duo/?preview=true

PosCinta. Powered by Blogger.