Negeri Khayangan, Katanya..

10:36 0 Comments A+ a-

Pernah sempet terlintas seberapa banyak sih orang-orang yang tau Jambi. Soalnya jarang banget liat Jambi “dikunjungi” media-media nasional untuk sekedar di pamerkan. Atau yang paling kecil aja mereka tau nggak kalo Jambi itu ada nya di Pulau Sumatera, pernah sempet denger ada yg ngomong kalo Jambi itu letaknya di Pulau Kalimantan, bahkan gak tau Jambi itu di mana, kan sedih banget dengernya. Tapi di sinilah saya sekarang, setidaknya ini yg bisa saya lakukan mengenalkan tanah kelahiran dan “rumah” saya sekarang ke pada kalian kali ini. Tapi tak ada yang sempurna, begitu juga “Rumah” saya ini.

Untuk sebagian warga Jambi, banyak kegiatan yang di lakukan di luar ruangan. Apalagi di waktu2 weekend, saat-saat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, orang2 trdekat atau apapun yg berbau merecover kembali energi dan pikiran setelah seminggu bekerja. Banyak hal yg biasa dilakukan, seperti kegiatan di sabtu-minggu pagi di seputaran kantor gubenuran kota Jambi. Memiliki lapangan yg luas taman di pinggir nya dgn track jogging, plus daerah sekitaran yg rindang di kelilingi pohon-pohon. Yap dengan kesesuaian tempat yg nyaman dengan udara yg super segar, pas sekali untuk melakukan banyak hal tak hanya di jadikan tempat untuk berolahraga pagi seperti senam, jogging, bermain sepak bola,  tapi jg bersepeda kumpul komunitas, melakukan kegiatan penggalangan, apapun selama itu positif. Tak hanya itu disini jg pada hari sabtu-minggu di sulap jadi surga nya kuliner, memanfaatkan momen dan ruang yg ada inilah pemikiran para pedagang. Walhasil tempat yg seharusnya sepi ketika libur, menjadi begitu ramai dan menyenangkan.


Saya ingat sekali waktu kecil ketika rumah saya masih di daerah dekat bandara sultan thaha jambi,  nah di daerah itu juga ada Taman rimba ex arena MTQ, kalo pada pagi ataupun sore hari fungsi tempatnya sama kayak di gubenuran tadi, tiap sore saya selalu di ajak ibu saya untuk sekedar berjalan-jalan di arena ini. Tapi saya lupa kapan, ibu tak lagi mengajak saya keluar rumah, bahkan pada pagi dan siang kmi di larang untuk keluar rumah. Ternyata waktu itu kabut mulai menyelemuti jambi setelah adanya kemarau panjang. Kabut asap ini berlangsung selama 6bulan, kabut asap ini mnjadi yg terpanjang dan terparah sepanjang sejarah.

Dan sekarang hal yang sama terjadi lagi. Bahkan  hampir menyamai yg terparah, ini bukan saja terjadi 18tahun yg lalu tapi berulang tiap tahun. TIAP TAHUN, bencana yang sama KABUT ASAP. Jambi hari ini seperti negeri khayangan, katanya. Tertutup kabut asap, asap yg menyesakkan.

Hal ini menjadi begitu buruk karna dampak ya yg luar biasa tidak hanya untuk kesehatan juga untuk kegiatan2 di luar ruangan. Karena sudah dibawah angka normal, sekolah2 untuk sementara di liburkan. dan jika berkegiatan di luar atau berkendara harus menggunakan masker dan berhati-hati.

Dan kali ini jambi “di kunjungi” media dengan tagline, “Jambi di liputi kabut asap”

Sungguh sangat di sayang kan jambi yg saya tahu masih begitu banyak terbentang lahan-lahan hijau yg kalo saja di manfaatkan dengan baik bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk banyak orang, seperti di jadikan taman objek wisata,tempat hiburan arena rekreasi, atau sekedar taman bermain ternyata di salah gunakan oleh beberapa pihak.

Harusnya Berita tahunan ini bisa dihindari, klo saja mereka yg mencari keuntungan pribadi berhenti untuk menjadi serakah. Dan jika saja pemerintah tegas. ini bukan bencana karena alam, ini perbuatan tangan. Tangan manusia. Bukan pula ulah abu vulkanik, karena daerah kami jauh dari gunung letusan, ini akibat kebakaran hutan. Hutan yg harusnya di jaga,kini di gerogoti “penyakit”.

Untuk teman-teman, mohon doa nya semoga Jambi kami bisa pulih dari bencana asap ini. Kami begitu merindukan udara sejuk pelataran kota, udara yang tanpa asap, berkegiatan di luar ruangan dengan nyaman tnpa mata perih atau sesak. Segala nya kami rindukan.

oleh @bollskii 
diambil dari https://mesinmemori.wordpress.com/2015/09/04/negeri-khayangan-katanya/?preview=true

PosCinta. Powered by Blogger.