Alun-Alun Kota Mojokerto: Selamat Datang Di Kotaku
Adakah di antara kalian yang pernah berkunjung ke Kota Mojokerto? Atau justru baru kali ini mendengar namanya? Ialah sebuah kota kecil di
belahan timur provinsi Jawa Timur, berjarak tempuh kira-kira sejam
perjalanan dari Surabaya atau Jombang, sekitar 2-3 jam jika kalian
berangkat dari Malang.
Letak Mojokerto pada peta Jawa Timur |
Belum singgah ke Mojokerto jika kalian belum mampir di alun-alun
kotanya. Diapit Jalan A. Yani dan Jalan Majapahit --terletak di tepat di
jantung kota, alun-alun Mojokerto sangat mudah dijangkau oleh kalian
yang melakukan perjalanan luar kota.
Dari arah Surabaya misalnya, selepas menyeberangi Jembatan Gajah,
nyalakan lampu sein kanan di lampu merah pertama sebelum memasuki Jalan
Pemuda --yang dikenal sebagai kawasan sekolah dan gereja. Selagi
melintasi Jalan Pemuda, kalian akan menemukan --di jalan yang tidak
terlalu panjang ini-- terdapat empat area sekolah yakni SMAN 3 Kota
Mojokerto, SDK Wijana Sejati, SDN Gedongan 1, dan SDN Gedongan 3, serta
tiga bangunan gereja di antaranya Gereja Kristen Jawi Wetan, Gereja
Katholik Santo Yusuf, lalu Gereja Kristen Protestan yang terletak tepat
di ujung pertigaan.
Gerbang utama (selatan) alun-alun kota Mojokerto |
Di sisi kanan sepasang gapura tinggi khas candi-candi Kerajaan Majapahit
megah menyambut, seolah mengatakan "Selamat datang." kepada para
pengunjung. Sebentuk tugu yang berada di jantung alun-alun ialah ikon
dari alun-alun, yang identik dengan Kota Mojokerto itu sendiri.
Pintu masuk utama alun-alun ada di sisi selatan, menghadap Jalan
Majapahit. Sementara pintu masuk utara menghadap ke Sungai Brantas dan
Jembatan Padhangan. Uniknya kalian hanya bisa masuk dengan berjalan kaki
karena kendaraan bermotor dilarang berada di dalam alun-alun. Tapi
tenang saja, di sisi barat alun-alun sudah disediakan penitipan
kendaraan baik untuk roda dua maupun roda empat. Jika sudah terlanjur
berhenti di depan gerbang pun tidak masalah. Di sepanjang sisi selatan
dan utara, para tukang parkir akan membatu kalian memarkir kendaraan.
Patung gajah yg tetap dipertahankan meski alun-alun sempat dipugar |
Apabila kalian hendak berjalan mengelilingi alun-alun, kusarankan untuk
memulainya dari gapura selatan menuju sisi barat lebih dulu. Menyusuri
trotoar yang cukup lapang, kalian akan melihat sebuah patung gajah. Di
sekitarnya tetanaman dirawat apik baik dalam pot-pot besar pun yang
sudah diatur sedemikian rupa di tanah. Sebaris tempat duduk melengkapi.
Coba saja nikmati silir anginnya yang begitu memanjakan. Cuaca Mojokerto
sendiri memang cenderung stabil, siang yang tak terlalu terik pun udara
malamnya tidak akan membuat gigil.
Miniatur Candi Bajang Ratu |
Beberapa meter setelah patung gajah, tepat di sudut barat-daya kalian
akan disuguhkan miniatur Candi Bajang Ratu yang aslinya berada di
Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Sejak alun-alun rampung dipugar, ini
adalah salah satu spot yang laris-manis digunakan untuk background foto. Keren, kan? Bagian tengahnya juga bisa dimasuki. :)
Masjid Al-Fatah |
Bergeser ke sisi barat alun-alun, terdapat tempat parkir utama. Di sini
pulalah Masjid Al-Fatah berada, salah satu masjid utama di Mojokerto.
Maka jangan khawatir melewatkan ibadah selagi menghabiskan waktu di
alun-alun. Tinggal menyeberang jalan saja.
Banyak penjual makanan dan minuman berkumpul di sisi ini. Bakso, mie
ayam, gado-gado, es degan, es campur, es oyen, dan masih banyak lagi
bisa kalian temukan dengan mudah dan dijamin murah.
Miniatur Candi Tikus |
Mari berjalan lagi menuju sudut barat-laut. Kini giliran miniatur Candi
Tikus yang akan membuat kalian serasa berada di Trowulan sungguhan. Jika
tidak ada banyak waktu untuk melihat candi-candi langsung, mengunjungi
miniaturnya bukan pilihan buruk, kan? ;)
Detil gapura pintu masuk utara |
Gapura utara dari dalan alun-alun |
Pada foto di atas, terlihatkah sebuah tiang berada di tengah-tengah? Ya,
itu adalah tiang bendera. Jangan heran, alun-alun kota Mojokerto selain
sebagai sarana rekreasi, juga merupakan bagian dari kegiatan kota. Tak
jarang pada hari-hari besar, berkumpullah semua elemen pemerintahan
kota, siswa-siswi sekolah, atau instansi terkait, guna mengadakan
upacara bendera di alun-alun ini.
Komunitas-komunitas lokal pun secara rutin menggunakan alun-alun sebagai
pusat kegiatan mereka. Sebut saja Komunitas Skateboard, dan Mojokerto
Animanga yang acap kali mengadakan event cosplay di sini.
Via Facebook: Mojokerto Animanga |
Monumen meriam |
Melewati sepasang gapura di pintu masuk utara, terlihat sudut timur-laut
alun-alun dengan monumen meriam menghiasi. Selain dua miniatur candi
sebelumnya, banyak pengunjung tertarik mengambil foto di sini. Anak-anak
kecil tak jarang berpose dengan naik di atas meriam.
Sudut ini adalah yang terteduh. Banyaknya pepohonan di sekelilingnya
kian menambah asri dan kenyamanan. Sederet warung dan depot sederhana
siap menyambut pengunjung alun-alun yang lapar. Itulah sebabnya kalian
bisa menemukan beberapa pengunjung melakukan piknik kecil-kecilan di
sini. Datanglah membawa tikar dan bekal buatan rumah, atau silakan pesan
makanan atau jajanan dari penjual-penjual yang tersebar di sekitar.
Whole landscape of alun2 Mojokerto |
Jika malas kemari di siang hari karena panas, cobalah untuk jalan-jalan
sore atau malam. Selain kerap difungsikan sebagai tempat jogging setiap
pagi dan sore hari, pengunjung juga gemar datang jelang petang. Begitu
gelap lampu-lampu otomatis menyala, termasuk ikon alun-alun kita. Pendar
warna-warninya jadi daya tarik tersendiri.
Alun-alun malam hari |
Jangan lupa menjajal In Line Skate atau Roller Skate di sini. Cukup
dengan Rp. 10.000,- per 30 menit, kalian bebas menyewa sepasang sepatu
roda dan bermain dengannya. Untuk adik-adik usia sekolah, bisa mencoba
menyewa bermacam-macam skuter dan motor mini. Semuanya menyala dalam
gelap.
Jadi, kapan main-main kemari?
Oleh: @ercehauliyasari
Diambil dari: http://ercehauliyasari.blogspot.com/2015/09/alun-alun-kota-mojokerto-selamat-datang.html
1 comments:
Write commentsperbaruhi foto2nya gan. mojokerto raya adalah kota/kabupaten besar jd promosikan itu
Reply