Monumen Bajra Sandi
Ketika kamu mendengar kata “Bali”, apa yang ada di benakmu? Pantai Kuta? Banyak wisatawan mancanegara? Situ mau caper sama bule? Kalau kalian mikir Bali cuman ada Pantai Kuta, kalian wajib lanjut baca ini!
Berkunjunglah sesekali ke daerah Renon, pusat kota Denpasar.
Memasuki jalanan di wilayah Renon sangat menyenangkan. Jalanan di sini jarang terkena macet karena jalannya didesign menjadi jalan satu arah, selain itu suasana jalanan di Renon juga sangat sejuk karena banyak pepohonan di pinggir jalan. Kantor-kantor pemerintahan juga berjejer rapi di seputaran Renon. Setelah kalian puas melihat-lihat sekeliling jalan, kalian pasti akan disuguhi pemandangan indah di tengah-tengah Lapangan Niti Mandala Renon.
Yap, betul sekali. Monumen Bajra Sandi.
Pendirian Monumen Bajra Sandi ini berawal dari terpilihnya rancangan arsitektur karya Ir. Ida Bagus Gede Yadnya pada tahun 1981. Dalam kompetisi yang diadakan pemerintah Provinsi Bali tersebut, Gede Yadnya mengajukan rancangan monumen untuk mengenang perjuangan rakyat Bali. Melalui sebuah proses panjang, akhirnya rancangan ini mulai direalisasikan pada tahun 1987 atas prakarsa mantan Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra. Monumen ini akhirnya diresmikan pada masa Presiden Megawati Soekarno Putri, tepatnya pada 14 Juni 2003. Monumen Bajra Sandi ini dibangun serupa dengan bentuk bajra yang sering digunakan oleh pemangku/sulinggih untuk mengiringi upacara agama di Bali. Museum Bajra Sandi sendiri dibangun di atas tanah seluas 13,8 hektar dengan luas gedung 70 x 70 meter. Wah cukup cape ya ngelilinginnya?
Monumen Bajra Sandi ini menjadi simbol masyarakat Bali untuk menghormati para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman, serta lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi 45 meter. Secara filosofi Monumen Bajra Sandi sangat menunjukkan kecintaan pada Indonesia.
Apabila kalian masuk ke area Monumen Bajra Sandi, kalian akan melihat Bale Bengong yang fungsinya untuk tempat beristirahat para wisatawan. Selain itu, di bawah tangga masuk juga terdapat kolam berisi ikan hias yang ukurannya cukup besar.
Secara vertikal, Monumen Bajra Sandi ini mengadopsi konsep Tri Angga, meliputi:
Utamaning Utama Mandala, yaitu lantai teratas gedung Monumen Bajra Sandi digunakan sebagai Ruang Peninjauan. Dari sini kita dapat melihat suasana di sekitar gedung dengan jelas. Untuk mencapai tempat ini kita harus menaiki tangga melingkar yang cukup tinggi. Yah rasanya kurang lebih seperti di puncak Monas.
Madyaning Utama Mandala, yaitu lantai dua gedung, digunakan sebagai Ruang Stage Diorama. Di ruang ini kita dapat melihat 33 diorama yang menampilkan sejarah perkembangan dan pergerakan rakyat Bali dari masa ke masa. Selain diorama, ada juga keris-keris yang mengandung nilai sejarah.
Nistaning Utama Mandala, merupakan lantai dasar gedung ini. Di sini ada berbagai ruangan, meliputi Ruang Informasi, Ruang Administrasi, Ruang Pameran yang menampilkan foto-foto pahlawan dan peristiwa di Bali, Ruang Perpustakaan yang berisi buku-buku yang berkaitan dengan sejarah Bali, dan Ruang Rapat serta toilet. Jadi yang suka kebelet gak usah khawatir yaaa :p
Bagaimana? Setelah baca info aku barusan jadi ada niat kan main-main Ke Bali ngga hanya ke Pantai? Kalau beso ditanya ngapain ke Bali, jawabannya “Ya mau ke Monumen Bajra Sandilah!” Kalian bisa selfie sepuasnya karena view yang ditawarkan sangat menggiurkan.
Oleh: @DianRusmadewi
Diambil dari: http://www.dianrusmadewi.com/monumen-bajra-sandi-renon/