Unique
Karena kota yang tidak besar, maka kendaraan yang digunakan masyarakatnya pun tidak terlalu besar – besar. Dalam kegiatannya sehari – hari, masyarakat di kota saya lebih mengandalkan kendaraann pribadi. Seperti sepeda motor dan mobil. Kalau angkutan umum biasanya beberapa anak sekolah mengandalkan mopen. Mopen itu sama seperti angkot di medan. Namun itu pun hanya ada beberapa saja dan paling sering melintas saat pagi untuk mengantar para pelajar ke sekolah mereka masing – masing. Selain mopen, para guru atau pelajar juga menggunakan jasa becak motor yang biasanya hanya kami sebut dengan kata “becak” saja.
Kalau teman – teman pernah mengunjungi kota Medan atau melihatnya di televisi pasti sudah tahu bagaimana bentuknya. Karena apa yang dilihat di Medan juga tidak jauh dengan kota kisaran. Jadi becak motor adalah becak yang dibawa dengan sepeda motor. Dan tentang kemacetannya juga tidak seperti di kota besar. Biasanya kemacetan tercipta hanya di beberapa jalan saja yang memang area sekolahan. Salah satunya ada di jalan Sisingamangaraja dekat sekolah SMA N 1 Kisaran (SMA saya), Sekolah Muhammadiyah, Sekolah Yayasan Pendidikan Daerah, SMP N 1 Kisaran, SMP N 3 Kisaran, juga beberapa sekolah SD yang tak kalah banyak. Belum lagi jika Kereta Api dari Tanjung Balai yang akan singgah ke Stasiun Kisaran melintas, para pengguna jalan harus terbiasa dengan keadaan lalulintas seperti itu setiap harinya. Kemacetan terjadi juga karena jalan yang tidak terlalu lebar, hal itulah yang membuat pengguna jalan harus sabar walau terkadang juga tidak bisa sabar karena takut ketinggalan sekolah dan pasti mendapatkan hukuman dari sekolah masing – masing. Kalau saya fikir jalan yang paling macet hampir setiap hari di pagi harinya adalah jalan Sisingamangaraja tersebut. Bisa di bayangkan kan kalau satu sekolah siswanya beberapa ribu? Di area jalan kawasan sekolahan yang mana meliputi Jalan Sisingamangaraja, Jalan Madong Lubis, Jl. Syech Hasan (area dekat TST bang Fendi), dan Jalan Husni Thamrin ada lebih dari 10 sekolah loh… jadi bisa terbayang kan berapa ribu orang yang harus melewati jalan tersebut? Kalau tidak mau bosan berlama – lama di jalan, ada baiknya untuk pergi lumayan pagi. Apalagi kalau yang memiliki jadwal bersih – bersih kelas (sepertinya pengalaman sekali hehehe).
Diambil dari http://intan-yoesman.blogspot.co.id/2015/08/unique.html