Tugu Jogja

17:33 0 Comments A+ a-

Pagi ini matahari tampak enggan menyapa semesta, mungkin ia sedang bergelut dengan awan hitam. Maha benar cinta, menyatukan dua hal yang berbeda.

Selamat pagi, september. Selamat pagi kang pos cintaku @lionychan yang bertugas dengan segala jasanya; menghantarkan segala bentuk rasa cintaku pada Jogja. Walau sesungguhnya aku baru mengenalmu semalaman. Besar jasamu; besar upahmu di surga.

JOGJA
Pulang ke kotamu , Ada setangkup haru dalam rindu
 Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna 
Terhanyut aku akan nostalgia , Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama 
Suasana jogja

(Yogyakarta, dipopulerkan oleh Kla Project)

Photograph by @alannobita

Hai, perkenalkan.
Aku adalah sebuah jiwa yang berdiri kokoh di tengah peradaban dimana orang menyebutnya sebuah kota romantisme Indonesia; Jogja. Berbalur warna putih dihiasi emas di setiap sudutnya dan kerucut emas runcing diatasnya mengisyaratkan elegan dalam kesederhanaanku. Barangkali satu-dua lampu menyoroti tubuhku adalah sinar pada tiap-tiap senyumku.


Mungkin aku tak semegah monas, tak se-elok jam gadang, namun diusiaku yang hampir menginjak tiga abad ini adalah pertanda kesetiaanku pada kota ini.

Aku tak peduli berkali-kali guncangan yang terus berusaha menggugurkan seluruh kesetiaanku; mengubah golong gilig menjadi kerucut diatasku; bahkan hingga guncangan itu justru merampas nyawa kekasih-kekasihku. Dalam jiwa aku menginginkan untuk tetap  menemani kota ini. Hingga nanti, hingga sepi.

Tapi aku tak bisa berjanji,
Sebab janji itu berat. Aku tak tau akan ada masanya atau tidak aku bertahan disini. Aku tak tau sampai kapan orang-orang itu akan peduli terhadapku. Menjaga dan merawatku, membiarkanku untuk tetap berdiri tegap. Mengingat tak seberapa jasaku untuk mereka. mengingat aku hanyalah jiwa yang diam yang tunduk pada segala perubahan.

Aku tau,
Begitu banyak orang mencintaiku. Merelakan tiap-tiap raga untuk bersanding denganku. Berfoto, kemudian membaginya pada semua orang. Atau mereka yang menjauh dariku, memandang dalam kesendirian dan mengambil gambarku dalam diam. Atau bagi mereka yang membenciku karena aku dikaitkan dengan garis lurus pantai selatan-keraton-merapi yang menjadi penyebab bencana. Tak apa. Setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk mencinta.



Ditulis oleh @alveeolus
Diambil dari http://katafatamorgana.blogspot.com/2015/09/30harikotakubercerita-tugu-jogja.html?m=1

PosCinta. Powered by Blogger.