Pasar Malam Bumi Palangka II
Jalan Pinguin adalah jalan masuk komplek Perumahan Bumi Palangka II. Hanya jalan biasa yang aspalnya sudah aus dan tak terlihat lagi hitamnya, kalah dengan pasir, debu serta seserakan guguran daun pohon tanjung yang menghiasi jalur hijaunya.
Tapi setiap minggu dan rabu menjelang sore, pedagang hilir mudik di jalan Pinguin. Dengan gerobak besar dan kecil, sepeda motor dengan keranjang besar di dudukan belakang pengendaranya, atau dengan mobil bak terbuka merangsek masuk memenuhi tepian jalan Pinguin. Sekitar jam empat sore, jalanan komplek sudah berubah menjadi pasar, hingga malam tiba.
Pasar Malam Bumi Palangka II, saya menamakannya seperti itu. Karena sebenarnya pasar ini memang tak bernama. Hanya ada saat sore menjeleng malam dan berada di komplek perumahan Bumi Palangka II. Saya rasa namanya cukup menggambarkan keadaan pasar ini.
Pasar yang hanya buka sore sampai malam ini, bisa Anda jumpai pada hari Minggu atau Rabu saja. Seperti pasar-pasar lainnya, semua kebutuhan sehari-hari tersedia di sini. Sayur-mayur segar langsung dari petani, ikan-ikan yang baru diangkat dari sungai, buah-buahan sesuai musim aneka rupa dan warna, peralatan mandi-cuci, perangkat kecantikan, tas-tas serta pakaian yang cantik, mainan anak-anak, sate ayam, soto ayam, goreng-gorengan, bahan baku kue dan yang paling digemari keponakan saya yang lucu adalah odong-odong tentunya.
Setiap ke pasar ini, keponakan saya tak lupa naik odong-odong dan ibu saya tak lupa membeli ikan. Saya hanya mengikuti dari belakang sambil membawa hasil belanjaan.
Pasar yang termasuk dadakan dan kecil ini selalu ramai pengunjung. Mungkin keberadaannya yang dekat dengan permukian warga dan alasan ibu saya sih ikannya lebih segar dan lebih murah dibandingkan dengan pasar lainnya. Sekalian nengok cucu juga sih sepertinya.
Karena pasar ini mengambil jalan masuk permukiman, tentunya kendaraan sudah tak bisa lagi masuk ke perumahan, tapi tenang saja masih banyak jalan masuk ke komplek perumahan. Saat pasar bubar, bahkan tak ditemukan lagi jejak jika malam itu ada pasar digelar di sana. Jalan itu kembali menjadi jalan biasa. Tetiba muncul, tapi tetiba menghilang tanpa jejak. Seperti jailangkung mungkin, berangkat tak dijemput, pulang tak diantar.
Selamat belanja!
oleh @mahanova__
https://rabureta.wordpress.com/2015/09/07/pasar-malam-bumi-palangka-ii/