Pasar Kebon Roek: Prasasti Ingatan Tentang Transaksi dan Interaksi

11:03 0 Comments A+ a-

Tampak Depan Pasar Kebon Roek 
Perihal pasar bukan saja tentang transaksi, tetapi juga menemukan makna interaksi"
“Siu wah!” 1)

“Ndek bau, Inaq. Siu setenge wah pas mun meno jak. Berembe? Payu?” 2)

“Aok wah.” 3)

Seperti itu percakapan yang sering terdengar di tengah kerumunan. Yang pasti ini bukan obrolan di Taman Sangkareang. Terus di mana? Iya. Ini obrolan tentang tawar-menawar antara penjual dan pembeli di pasar. Namanya juga pasar, tempat bertemunya penjual dan pembeli. Bisa jadi keduanya bisa saja saling menemukan, sebagai jodoh.


Sebagai tempat pertemuan beragam individu, setiap pasar menyajikan banyak hal menarik. Tak terkecuali pasar Kebon Roek. Pasar yang berada di jalan Adi Sucipto Ampenan – Mataram ini merupakan pasar tradisional terbesar kedua setelah pasar Mandalika.

Awalnya, pasar yang didirikan pada tahun 1990 ini merupakan pecahan dari pasar ACC yang telah lebih dulu berdiri. Lokasi yang strategis, membuat pasar ini cepat berkembang.

Perkembangan sedikit terhenti ketika pada tahun 1999, pasar mengalami musibah kebakaran karena arus pendek. Hal tersebut memaksa pemerintah kota Mataram selaku pemilik melakukan relokasi dan renovasi. Salah satunya adalah kios milik kakak sulung saya. Kejadian tersebut membuatnya shock. Pun saya.

Bagaimana tidak, usaha yang dirintis sejak pertama kali pasar dibangun ludes dilalap si jago merah. Saya ikut merasakan kesedihan tersebut. Sebab tahun tersebut adalah tahun kedua saya tinggal di Lombok. Berhubung saya masih belum punya pekerjaan tetap, di kios itulah saya membantu berjualan di sela waktu saya mengajar sebagai guru tidak tetap di sebuah sekolah swasta.

Ah! Kenangan selalu saja datang tiba-tiba tanpa diduga seperti sekarang ini saat saya menuliskannya.

Akhirnya renovasi yang ditunggu-tunggu pun selesai. Pedagang sayur, buah, daging, sembako, makanan, ikan laut, dan yang lainnya pun menempati los yang telah disediakan dengan sistem sewa. Guna kelancaran, pemerintah kota Mataram pun membentuk pengurus pasar. Salah satunya adalah juru tagih yang bertugas menarik iuran dari pedagang tetap maupun tidak tetap.

Selain itu, terdapat juga bagian kebersihan dan keamanan yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kondisi pasar. Kondisi keamanan tidak ada masalah. Berbeda dengan bidang kebersihan. Meskipun pedagang sudah mulai sadar dengan arti penting kebersihan, tetapi aroma busuk sayur dan air pembuangan ikan laut tak bisa dihindari. Tentu saja ini juga menjadi permasalahan pasar-pasar tradisional lainnya di NTB. Beruntung hal ini tidak mengurangi hasrat masyarakat untuk bertransaksi di pasar Kebon Roek.

Kondisi stabil seperti itu berlangsung hingga tahun 2005 musibah kebakaran kembali terjadi. Relokasi dan renovasi kembali dilakukan. Hanya saja periode ini berbeda. Pasar yang halamannya teduh oleh pohon waru di areal seluas 3.372 meter persegi ini dibangun menjadi semi modern berlantai tiga. Pengaturan los pun menjadi lebih teratur. Namun bukan berarti tidak timbul masalah baru.

Beberapa pembeli seperti enggan untuk masuk sampai lantai 3. Kondisi tersebut membuat pedagang memilih untuk berjualan di luar pasar. Tepatnya di bagian halaman depan. Kondisi pun berubah menjadi semrawut. Namun demikian kondisi pasar perlahan kembali stabil hingga sekarang.

Sederet dagangan mampu menarik perhatian wisman
Sederet dagangan mampu menarik perhatian wisman
Hal ini terlihat dari jam tutup pasar yang berbeda dari pasar lainnya. Pun dilihat dari beberapa pengunjung pasar yang beragam. Mulai dari penduduk lokal, pendatang dalam negeri maupun luar negeri yang berbelanja berbagai kebutuhan di pasar yang dagangannya masuk kategori layak konsumsi dan dimiliki ini. Mereka bukan hanya bertransaksi, tetapi juga berinteraksi dalam satu bahasa, KESEPAKATAN.

Transaksi dan interaksi seperti apa yang terjadi di pasar Kebon Roek ini?

Temukan sendiri!

Ayo ke Mataram!

– mo –

1) Seribu sudah.
2) Tidak bisa, Ibu. Seribu setengah sudah pas. Bagaimana? Jadi?
3) Iya sudah.


oleh @momo_DM
diambil dari https://belantararasa.wordpress.com/2015/09/07/30harikotakubercerita-pasar-kebon-roek-prasasti-ingatan-tentang-transaksi-dan-interaksi-2/




PosCinta. Powered by Blogger.