Legitnya Jadah Tempe “Mbah Carik”
Nama penganan tradisional ini cukup sederhana dan mudah diingat: jadah tempe. Ya, inilah salah satu penganan khas dari Sleman. Meski demikian, tak di sembarang tempat kita bisa menikmati penganan ini. Untuk mencicipinya, kita harus menuju ke utara, ke arah Merapi.
Seperti apa penampakan jadah tempe?
Ini dia!
![]() |
jadah tempe2 |
Terdiri dari dua penganan, jadah (uli atau ada juga yang menyebut gemblong) dan tempe bacem. Jadah dibuat dari beras ketan yang ditanak, ditambah dengan campuran kelapa parut, kemudian dijojoh (baca: ditumbuk pelan-pelan) hingga tekstur nasi ketannya lembut dan memadat. Setelah itu proses dilanjutkan dengan mengukusnya selama sekira 2 jam. Sementara, tempe bacem dibuat dari tempe, direbus dengan air gula merah dan kecap manis beserta bumbu bacem selama beberapa jam. Cara pengolahan inilah yang membuat tekstur tempe menjadi legit.
Perpaduan rasa keduanya saat disajikan dalam sekali gigit pernah membuat lidah Sri Sultan Hamengkubuwana IX kepincut dengan penganan ini. Bagaimana bisa? Konon ceritanya, kala itu sekira tahun 1950-an, Kanjeng Sultan sedang dalam kunjungan ke Kaliurang dan mampir ke sebuah lapak yang menjual jadah tempe. Pemilik lapak tersebut bernama Sastro Dinomo, yang tak lain adalah seorang carik (sekretaris desa). Saking sukanya dengan jadah tempe, Kanjeng Sultan bahkan seringkali mengutus punggawanya untuk membeli penganan ini langsung ke Kaliurang. Sejak itulah penganan jadah tempe “Mbah Carik” Sastrodinomo menjadi terkenal.
Meskipun “Mbah Carik” sudah lama tiada, usaha kuliner yang dirintis sejak tahun 1940-an ini, hingga kini masih bertahan. Kita bisa menemukan kios jadah tempe ini di beberapa lokasi di Sleman. Pusatnya di Jln. Astamulya, Simpang Lima Wara Kaliurang. Beberapa cabang di antaranya terdapat di Telaga Putri Kaliurang; Jln. Kaliurang km 15 dekat simpang Degolan; dan Jln. Kaliurang km 12 Candi.
Sampai saat ini, bahkan lidah ndesa saya (yang asli Jalan Kaliurang) ini rasanya tak pernah bosan menikmati jadah tempe. Bagaimana dengan Sahabat yang dari luar Jogja, ya? Jadi, jika Sahabat ada sempat, jangan sampai lupa mampir mencicipi legitnya jadah tempe “Mbah Carik”. ;)
oleh @phijatuasri
diambil dari https://asree84.wordpress.com/2015/09/12/legitnya-jadah-tempe-mbah-carik/