Lalu Lalang di Lalu Lintas
Di dalam ruangan, di setiap tempat duduk yang telah diisi
oleh beberapa pemuda, salah seorang yang disegani memandang secarik
kertas dan lamat-lamat membaca sesuatu, pandangannya bergantian pindah
ke wajah saya, lantas bergumam, "Nomaden?"'
"Ng... Itu karena saya tidak rutin menetap di Cibinong,
kadang pindah-pindah kota dengan rentan waktu yang singkat," jelas saya
kepada beliau, salah seorang ketua komunitas. Dia menaruh kertas yang
berisi daftar anggota ke tepi meja, dan mencondongkan bahunya ke saya.
"Saya pikir, Cibinong kota yang sulit diakses. Coba
ceritakan tentang kotamu!" katanya penuh antusias. Dipikirnya, mungkin
Cibinong adalah kota yang sulit dijamah dan tidak mudah untuk ke sini.
Dia bingung ketika saya bilang bahwa saya bisa ke ke tiga kota dalam
sehari, karena Cibinong nyatanya adalah kota yang strategis dan lalu
lintasnya dibuat semudah mungkin untuk diakses.
Konon, zaman sebelum Cibinong berkembang seperti ini,
wilayah yanh sudah tertata rapi itu di Kelurahan Harapan Jaya. Sepanjang
jalannya, sudah luas dan tidak hancur. Masyarakat pada masa itu
menyebutnya dengan HR ; kepanjangan dari nama Haji Rojali - seorang
petani jambu klutuk (batu) dan palawija, yang mengeraskan jalan
menggunakan batu-batu kecil dari jalan raya Jakarta-Bogor (lampu merah
cikaret) sampai perkebunan jambu miliknya, yang sekarang menjadi tempat
RSUD Cibinong. Karena usaha beliau itulah, jalanan dapat dilalui
kendaraan mobil/truk untuk mengangkut hasil perkebunan, yang mana jalan
tersebut tembus hingga ke pasar Cibinong.
Baca juga tentang Pasar Cibinong di sini.
Menurut Wikipedia, seiring dengan berjalannya waktu, jalan
pun mengalami perbaikan dan pelebaran. Dan pada tahun 1997, kecamatan
Cibinong ditetapkan menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Bogor yang
sekarang masyarakat menyebutnya dengan nama PEMDA.
Silakan baca tentang PEMDA di sini.
Cibinong hanya punya dua lampu lalu lintas ; pertama di
pertigaan Cikaret, kedua di Pertigaan PEMDA. Jalan yang memiliki lampu
merah tersebut menjadi jalan alternatif ke arah Pemkab Bogor dan Kota
Depok. Dari PEMDA, Kalau kendaraan kita lurus ke kanan, menuju tol
Sentul, kalau belok ke kiri menuju tol Citeureup, dan kalau lurus, bisa
ke Bojong Gede, Cilodong, Depok, dst.
Aksesnya pun mudah. Cibinong punya terminal bus, Shuttle APTP, terminal DAMRI, stasiun kereta, terminal angkot, pangkalan ojek,
Sejak didirikannya mall di beberapa titik di Cibinong,
kondisi lalu lintas jadi begitu padat dan macet setiap sore ke malam.
Walaupun begitu, yang masih menguasai jalanan tentu saja angkutan umum
dan pengendara motor. Kamu pernah melewati jalanan Cibinong? Ada
komentar?
Oleh: @unidzalika
Diambil dari: http://www.unidzalika.com/2015/09/lalu-lalang-di-lalu-lintas.html
Oleh: @unidzalika
Diambil dari: http://www.unidzalika.com/2015/09/lalu-lalang-di-lalu-lintas.html