Hijau di Madakaripura
Madakaripura adalah air terjun yang terletak di kawasan Wisata Gunung Bromo. Pastikan berkunjung ke sini kalau sudah jauh-jauh ke Gunung Bromo. Jika di tempuh dari kota Probolinggo sendiri, perjalanannya akan sedikit lebih jauh, dengan keadaan jalan yang tak selalu mulus. Tapi jangan khawatir, sekitar yang ada akan membuatmu tak sadar, tba-tiba kamu sudah tiba di daerah wisatanya.
Lihat, kanan kiri yang hijau sungguh sangat menyejukkan mata. Perjalanan jauhmu tidak akan sia-sia. Bisa kujamin itu. Ada hawa mistis yang tertangkap. Mungkin karena masih termasuk kawasan Desa Tengger yang notabene masyarakatnya penganut agama Hindu, suasana Bali-nya kental. Orang-orang suku Tengger dikenal taat dengan aturan dan agama
Hindu. Mereka yakin merupakan keturunan langsung dari
Majapahit. Nama Tengger berasal dari
Legenda Roro Anteng dan
Joko Seger yang diyakini sebagai asal usul nama Tengger, yaitu “Teng” akhiran nama Roro An-“teng” dan “ger” akhiran nama dari Joko Se-“ger”. Hati-hatilah di sepanjang perjalananmu, hormatilah alam tempatmu berdiri.
Madakaripura sendiri mempunyai arti “tempat tinggal terakhir”. Madakaripura dipercaya sebagai tempat bertapa Patih Besar Majapahit - Gadjah Mada hingga akhir hidupnya. Ada juga mitos lain yang mengatakan bahwa Gajah Mada sengaja dibuang dan diasingkan di Madakaripura, sebagai hukuman karena telah menyulut
Perang Bubat. Perang besar dengan korban yang luar biasa. Gajah Mada dijauhkan dari keduniawian dan dipaksa merenungi dosa-dosanya di tempat ini. Pelangi yang selalu ada di air terjun ini dipercaya sebagai butiran-butiran abadi air terjun yang memantulkan cahaya matahari dan menciptakan pelangi, tangga warna dari Nirwana. Air yang turun deras dan memantulkan bianglala ini kemudian dikenal sebagai air suci ‘
Tirta Sewana’. Disebut juga bahwa butiran-butiran ini mampu membuat awet muda. Terlepas dari sejarah dan cerita di balik tempat wisata ini, Air Terjun Madakaripura memang punya kecantikan sendiri yang seakan membius wisatawan untuk datang dan datang lagi.
Pada musim hujan, tempat wisata ini ditutup. Pengunjung dilarang keras memasuki daerah wisata karena masih rawannya longsor yang bisa terjadi kapan saja. Tenang saja, kamu akan tetap menemukan pelanginya walaupun berkunjung saat musim kemarau. Sungai besar beserta batu-batu besar yang ada di dalam tempat wisata ini sejatinya akan menuntunmu ke air terjunnya. Kalau ingin merasakan sensasi berpetualang yang lebih, kamu bisa turun ke sungai dan menyusurinya hingga ke hulunya. Kalau kamu tak ingin basah sebelum sampai ke air terjunnya, sudah disediakan jalan di pinggiran sungainya.
Menurut masyarakat sekitar, terdapat lima air terjun dalam Madakaripura, tiga yang terlihat sangat jelas, dan dua lagi seperti tersenyembunyi di belakangnya. Sementara di tengah tebing, di balik air terjun yang paling besar, terdapat rongga menganga yang melintang secara horisontal. Penduduk setempat percaya, di lubang inilah Sang Patih Gadjah Mada bertapa hingga akhir hayatnya.
Ditulis oleh: @melisalalalaa
Diambil Dari: http://melisalalalaa.tumblr.com/post/129211019517/hijau-di-madakaripura