Cari Kuliner Enak dan Murah? Keliling Bandung Yuk!

13:15 1 Comments A+ a-

Bandung adalah surga makanan enak. Kata siapa? Aku :D Sepanjang jalan, di pinggir trotoar (meski banyak yang akhirnya menyulitkan para pejalan kaki untuk menggunakan haknya), mudah ditemukan gerobak camilan dan makanan yang (sori kalo jadi bikin kamu laper) lezatnya bisa diadu dengan yang tersaji di kafe dan bisa menjadi kandidat untuk mengalahkan rasa resto.

Lebay? Too much? Overrated? Hihihi… Asli deh, maaf. Tiada maksud. Jadi gini, berhubung makanan enak harga kaki lima rasa bintang lima mudah ditemui di Bandung dan bukan masalah berapapun uang yang akan kamu keluarkan dengan sukarela dari dompet tetapi harus berhati-hati dengan ruang lambung dan usus, maka beruntunglah para naga di perut warga kota Bandung semenjak tahun 2014. Mengapa? Karena kami punya seorang Ridwan Kamil. Hohoho, pria kasep idola kaum tua dan muda yang banyak disirikin rakyat kota lain ini punya ide yang selalu aduhai. (An, buruan deh!)

Kemudian sedikit beralih ke Jalan Braga yang sudah tersohor sampai ke Neptunus itu. Berawal dari Facebook barumu… #ehsalah, Berawal dari keprihatinan walikota kesayangan berjuta umat itu, seperti dikutip dari Kompas:

BANDUNG, KOMPAS.com – Bandung akan menghadirkan Braga Culinary Night yang digelar pada Sabtu (11/1/2013) mendatang. Acara kuliner ini baru pertama kali digelar di Bandung yang merupakan ide awal dari Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
“Ini merupakan yang pertama kali digelar. Braga Culinary Night akan menjadi distrik kuliner pertama di Bandung,” kata Ridwan di Bandung, Selasa (7/1/2014).
Dia memaparkan, ide ini muncul karena berkaca kepada kondisi Jalan Braga sekarang. Jalan Braga sebagai salah satu jalan di Bandung yang merupakan pusat historis Kota Bandung selalu bergerak menuju ketidakpastian dan dimanfaatkan dengan cara-cara yang kurang tepat dan bahkan salah.
Di antaranya, pemasangan paving batu andesit yang dipasang di sepanjang Jalan Braga tidak seharusnya dilalui kendaraan bermotor dan kemudian pembangunan hotel mewah yang tiba-tiba di pusat aktifitas area.
“Fenomena ini mendorong pertanyaan, sudah benarkah cara kita merayakan keberadaan Braga?” sindirnya.
Akibatnya, beberapa nilai sejarah di Jalan Braga ini seakan sedikit demi sedikit mulai menghilang. Ridwan berharap Braga Culinary Night menjadi gerakan awal untuk mengembalikan fungsi Jalan Braga sebagaimana mestinya. “Semoga menjadi mesin waktu untuk menilik kembali nilai-nilai historikal yang sempat terlupakan,” tambah Ridwan Kamil.

Nah, salah satu ide sederhana itu pun akhirnya akan meningkatkan index of happiness warga karena akan diadakan rutin menjadi frasa modern yang disebut CULINARY NIGHT! Ulala! (sudah mulai lapar?)

Semua pedagang makanan mendapat bagian (asalkan daftar). Baik itu pedagang gerobakan yang murah meriah seperti gorengan, hingga yang mahal untuk ukuran mahasiswa di akhir bulan seperti steak. Sudah ada beberapa kecamatan yang rutin menggelar culinary night dengan suguhan seni sunda yang diharapkan bisa menyadarkan kaum muda generasi sekarang untuk mencintai dan melestarikan budayanya sendiri.

Jadi, kalau aku ditanya, makanan apa yang enak di Bandung? Aku bisa jawab, “Semua!” Hihihi… Soalnya bingung, mau menentukan apa yang harus disebut? Batagor Kingsley? Cireng Cipaganti? Awug? Lotek? Seblak? Es Goyobod? Surabi? Keripik tempe? Oleh-oleh Kartika Sari? Brownies Amanda? Bahkan makanan khas daerah lain pun terasa nikmat ketika disajikan di Bandung. Pempek palembang, sate madura, soto lamongan, dan nasi goreng ikan roa manado pun rasanya… (ya Tuhan, aku lapar!)


sumber foto: sgdnews

sumber foto: sgdnews


Sesekali, kamu datang ke Bandung ketika ada jadwal Culinary Night. Setiap kecamatan ada acaranya sendiri. Seperti dikutip dari Tabloid Nova berikut ini:

Culinary Night (CN), menurut Kepala Dinas Pariwisata Bandung Herlan Joeliawan Soemardi (43), digelar untuk kian memantapkan julukan kota Bandung sebagai kota kuliner yang beragam. Ide membuat program CN, menurut Herlan, muncul setelah diadakannya Braga Festival. Acara yang dikunjungi ribuan orang itu menawarkan beragam produk, namun belum ada kulinernya.
“Nah, warga menyarankan agar ada stan kuliner,” ujar Herlan.
Saran itu ditangkap dan direalisasikan Walikota Bandung Ridwal Kamil dengan menggelar festival khusus kuliner yang kemudian disebut Culinary Night setiap malam Minggu di Jalan Braga, mulai sore hingga pukul 23.00. Pertama diadakan pada Februari silam, pengunjung CN ternyata membludak.
“Setiap kali acara ini digelar, pengunjung selalu padat. Lalu, Pak Ridwan berinisiatif untuk mengadakannya di setiap kecamatan. Apalagi, ada pertanyaan dari warga, mengapa hanya di Braga,” tutur Herlan.
Untuk mengakomodir warga sekitar, panitia menggratiskan biaya sewa stan mereka yang berjumlah sekitar 50-60 persen dari seluruh stan. Sisanya tenant dari luar yang membayar sewa secara bervariasi, antara Rp250 ribu-Rp400 ribu. Para tenant, juga menangguk untung. Ada yang dalam waktu setengah jam setelah dibuka langsung habis, ada yang untung Rp 2 juta-Rp 10 juta setiap ikut Culinary Night.

Begitu.

sumber foto: kompasiana
sumber foto: kompasiana


Namanya awug.

Nah, kalau urusan tempat makan favorit, warga Bandung punya lokasi berbeda. Bahkan wisatawan pun pastinya akan menyebut minimal satu tempat kenangan. Ah, aku mah, nongkrong pinggir jalan sambil menikmati seblak aja udah bahagia tak terkira. Da aku mah apa atuh?

Etapi… Etapi… Boleh dong ya aku sebut dua saja tempat makan favoritku?

Pertama adalah Rumah Makan Legoh yang berlokasi di Jalan Sultan Agung nomer 9 (persis di seberang sekolah Santo Aloysius). Asli gak gaul kalo belum ke sini. Menu favoritku buat ngemil cukup tempe mendoan atau tahu sutra rawit dan este emje alias es teh manis jumbo :D Untuk makanan beratnya… Nasi Goreng Hitam atau Bebek Cabe Hijau. Biar kamu gak penasaran, mending ikuti Twitter @rmlegoh saja yaaa…

Kedua adalah Warung Dangdut. Yaaaa… Sensasi dangdutan ala 70an juga bisa kamu dapatkan di sini. Foto A Rafiq yang gede mentereng disandingkan dengan foto Camelia Malik, Jaja Miharja, Rhoma Irama, dan Ine Shintya. Oh, kamu mau dengerin lagunya Cita Citata juga bisa. Urusan makanan gimana? Kamu bisa santap aneka menu dengan nama ajaib. Jangan lupa cobain sate maranggi dan pempek palembang di sini. Minumnya bajigur atau bandrek deh. Coba ikuti @WarungDangdut untuk cek info dan reservasi jika ingin mengajak orang sekampung dangdutan di situ.  Lokasinya di Jalan Citarum, persis di sebelahnya Alas Daun, selemparan sandal jepit dari Pusdai.

Jika kamu sudah menikmati semua menu kuliner di Bandung, ingat selalu untuk tidak nyampah yaaaa… Dukung kami dengan #GerakanPungutSampah :) Bawa tempat minum dan makan sendiri untuk gaya hidup keren dengan #Gerakan1000Tumbler ;) Jangan pernah lagi menggunakan styrofoam. Omat!

Jadi, kapan kamu ke Bandung? :)


oleh @andiana
diambil dari https://romansapena.wordpress.com/2015/09/10/cari-kuliner-enak-dan-murah-keliling-bandung-yuk/

1 comments:

Write comments
Unknown
AUTHOR
December 2, 2015 at 4:38 PM delete

Makan di kaki lima tidak ada yang melarang, tetapi sebaik mungkin perhatikan packaging makanan yang anda gunakan. apakah aman untuk kesehatan Anda? Oleh sebab itu, mulai sekarang ayo gunakan kemasan makanan Greenpack! Kemasan Makanan ramah lingkungan juga sangat aman untuk makanan.

Informasi lebih lanjut tentang kemasan ini dapat Anda temukan di sini : http://www.greenpack.co.id/

Reply
avatar

PosCinta. Powered by Blogger.