Bukti Keangkeran Jalan Siliwangi
Agak malas menuliskan hal-hal mistik, legenda seram, cerita horor, “yang katanya bikin penasaran”, atau “kalau kena sialnya, pasti mati, atau minimal menderita seumur hidup” apalah.
Bandung, sama seperti daerah lainnya, memiliki kisah yang membuat merinding dan sebisa mungkin menghindari lokasi angkernya. Beda kalau kamu bertipe “pemburu hantu” alias ghost buster yah. Aku, yang awalnya tidak peduli dengan hal-hal demikian (lebih tepatnya menjauh karena penakut), menjadi terpaksa membuka beberapa referensi di Google mengenai tempat seram di sekitar Bandung.
Ada beberapa tempat yang dinilai angker dan di antaranya sudah diberi bumbu Maicih level 10 atau Bon Cabe level 15. Mungkin agar tingkat keseramannya melonjak tajam dan menjadi komoditas ngeri-ngeri sedap. *apadeh# Sekitar ITB adalah lokasi yang cukup endes untuk mencari hal mistis. Tapi aku sedang tak ingin ke kampusnya sana. Aku ingin sedikit mengajakmu ke Jalan Siliwangi, tak jauh dari kampus mantan. *oke ini juga sama horornya#

photo credit: fxmuchtar.blogspot.com
Jalan ini cukup terkenal di Bandung. Terdapat mural terpanjang di Indonesia yang sering dijadikan ‘kanvas’ teman-teman dari Seni Rupa ITB. Kawasan jalan Siliwangi masih dirimbuni pepohonan yang besar dan tua. Sudah pas banget ya, untuk menjadi lokasi syuting film horor? #eh Jika malam hari terkadang lampu jalanan tidak menyala, akibatnya kondisi di jalan tersebut gelap gulita di beberapa titik. Banyak pengendara enggan melewati jalan itu di malam hari. Aku masih sering lewat sana selepas maghrib. Awalnya aku tak pernah tahu ada cerita mistis apa di sini. Namun, entah gimana, pertama kali lewat sini sekitar tahun 2012, aku merasakan ada yang janggal. Penasaran sih, tapi ogah cari tahu. Dan ternyata…
Menurut cerita beberapa warga, suatu malam ada makhluk halus seperti sosok anak kecil pernah melayang-layang di tengah keramaian jalan. Tetapi ada juga yang bilang penampakannya berbentuk boneka panda kecil. Menurut cerita warga di sekitar lokasi, boneka itu adalah milik gadis kecil bernama Uci usia 2 tahun yang meninggal akibat tabrak lari pada tahun 1981. Ketika itu, Uci kecil manis sedang bersama keluarganya akan menikmati makan malam di jalan Siliwangi. Setelah memarkir mobil, keluarga Uci menyeberang ke sebuah rumah makan. Tapi sampai di tengah jalan, dari arah Cihampelas melaju kencang sebuah mobil. Karena letak rumah makan persis berada di tikungan, maka sopirnya tak sempat menginjak rem. Tabrakan tak terelakkan lagi. Ke empat orang itu terpental dan mengalami luka parah, tetapi pengemudinya langsung tancap gas begitu saja. Selama dalam perawatan di rumah sakit Santo Carolus Bandung, Uci kecil terus mengigau mencari boneka panda kesayangannya. Boneka itu sedang didekap saat terjadi kecelakaan. Keluarga Uci pun berusaha mencarinya. Namun tidak pernah ketemu. Seminggu dalam perawatan, Uci yang kemudian koma, akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Sejak kecelakaan itu, jalan Siliwangi hingga sekarang sepi dari pengguna jalan.
Beberapa sumber mengatakan, boneka milik Uci yang gentayangan sebenarnya tidak bermaksud untuk mengganggu pengguna jalan Siliwangi. Kemunculannya yang hampir tiap hari dinilai untuk memperingatkan kepada setiap pengguna jalan agar berhati-hati bila lewat tikungan tesebut. Sebagian lagi mengatakan, pemunculan boneka panda antara lain untuk mencari tuannya. Banyak orang menuturkan pengalamannya, pernah ditemui hantu boneka itu saat makan di Restoran Siliwangi. Tak sedikit anak-anak para pengunjung restoran itu mengaku sering melihat gadis kecil sedang menangis sambil memeluk boneka panda. Yang membuat trenyuh, malah ada anak seorang tamu sampai menangis saat bercerita kepada orangtuanya. Anak itu mengira gadis cilik yang berada di bawah pohon di tikungan jalan Babakan Siliwangi adalah gadis yang sedang hilang.
Kisah di atas, aku ambil dari hasil pencarian di laman Paman Google. Benar tidaknya, aku juga tak bisa memastikan karena belum pernah melihatnya sendiri. Tapi merasakan hawa angkernya… Sering. Semakin malam lewat sana, semakin merinding bulu kuduk. Seperti ada suara pilu, atau hanya halusinasiku? Kali ini, aku serius.
(cungkring, abis nulis ini, dispenser di sebelahku bunyi sendiri!)
Diambil dari https://romansapena.wordpress.com/2015/09/16/bukti-keangkeran-jalan-siliwangi/