Bukittinggi, Kota Impian

05:10 0 Comments A+ a-

Jam Gadang senja hari
(sumber: google.com)
Jika jalan-jalan ke wilayah Sumatera bagian barat, belum lengkap rasanya jika tidak mengunjungi kota Bukittinggi. Kota yang pada zaman PDRI sempat ditunjuk sebagai ibu kota Indonesia ini memiliki keindahan alam dan berbagai tempat-tempat wisata yang sayang untuk dilewatkan. Seperti, Jam Gadang yang merupakan ikon kota Bukittinggi, bahkan ikon Sumatera Barat itu sendiri, pemandangan Ngarai Sianok yang bisa kita nikmati di kawasan Panorama, Lobang Jepang, sebagai bukti sejarah penjajahan bangsa Jepang ke Indonesia, Benteng Fort De kock , Kebun binatang, dan lain sebagainya. Tidak heran jika Bukittinggi di sebut sebagai kota wisata dan banyak dilirik oleh wisatawan, baik itu wisatawan dalam negeri bahkan manca negara. Sebagian orang menyebut Bukittinggi sebagai Dreamland of Sumatera, terdengar berlebihan mungkin, tetapi bagi saya pribadi seperti itulah adanya. Udara yang sejuk, pemandangan indah yang bisa kita lihat, dan tempat-tempat wisata yang menarik menjadikan Bukittinggi menjadi kota impian saya. Kota kampung halaman, tempat saya kecil dan dibesarkan, tempat saya dimana harus kembali suatu saat nanti jika saya mungkin telah terlalu terbuai dalam hiruk pikuk dunia.

Salah satu yang mengingatkan banyak orang dengan Bukittinggi adalah Jam Gadang, keberadaan Jam Gadang ini membuat Bukittinggi menjadi satu-satunya kota yang memiliki bangunan unik, dengan jam di atas menaranya di Indonesia serta hanya terdapat dua buah di dunia, yaitu Big Ben yang terdapat di kota London. Jam Gadang terletak di pusat kota Bukittinggi, berdekatan dengan pasar atas serta balai sidang Bung Hatta. Jam Gadang terletak di tengah taman, merupakan salah satu spot tertinggi yang terdapat di kota ini. Dari atas puncak jam Gadang bisa dilihat berbagai pemandangan indah dengan udara yang sejuk serta hiruk pikuk sebagian dari kota Bukittinggi.


Jam Gadang memiliki dua keunikan, yang pertama bagian atapnya yang berbentuk lonjong. Atap dari Jam Gadang itu sendiri telah beberapa kali berubah bentuk. Pada awal berdirinya pada tahun 1926, bangunan setinggi 26 M ini memiliki bentuk atap patung Ayam Jantan, ini merupakan bentuk Jam Gadang pertama kali dibangun pada saat Indonesia masih dijajah oleh Belanda. Selanjutnya setelah Belanda takluk pada perang dunia pertama, Indonesia di jajah oleh Jepang, bentuk atap Jam Gadang juga ikut berubah menjadi bentuk klenteng. Hingga akhirnya Indonesia merdeka, atap Jam Gadang juga berubah bentuk menjadi Gonjong, yang meniru bentuk Rumah Gadang Minangkabau. Hal unik kedua dari Jam gadang adalah terletak dari angka romawi ke-4 yang ditulis “IIII” padahal seharusnya “IV”.

Bukittinggi bukan hanya kampung halaman, tetapi juga menyimpan banyak kenangan yang akan tetap dikenang. 

Salam Hangat untuk Bukittinggi, Jam Gadang, dan semua keindahannya ~




Oleh @IhsanMahardika
Diambil dari http://iamashado.blogspot.co.id/2015/09/bukittinggi-kota-impian.html
                                                            

PosCinta. Powered by Blogger.