Bandung Rasa Eropa

10:15 0 Comments A+ a-

Seperti yang sudah aku katakan di entri sebelumnya, jika kamu melihat banyak sekali tiang-tiang bendera yang berjejer di pinggir jalan, artinya kamu sudah sampai di Jalan Asia Afrika. Ah tapi sayang sekali, kalau saja kamu datang bulan April lalu, kamu akan melihat bendera negara-negara Asia dan Afrika di ujung tiang bendera itu, karena bertepatan dengan perayaan Konferensi Asia Afrika (KAA). Tapi tidak mengapa, akan aku ceritakan sambil berjalan. Ayo

taken from bandungtraveler.com
Tidak seperti Jalan Braga yang tidak begitu besar dan terbuat dari batu-batu, Jalan Asia Afrika ini sangat besar karena merupakan salah satu pusat lalu lintas. Tapi tidak ada salahnya kita berjalan kaki. Karena Jalan Asia Afrika ini memiliki trotoar yang cukup besar dan tampilannya mirip dengan trotoar di Jalan Braga, yaitu bangku dan lampu taman setiap beberapa meter. Ada juga batu besar berbentuk bola yang diukir nama negara peserta konferensi yang semakin menambah suasana KAA.


Kamu lihat bangunan yang arsitekturnya seperti ombak di seberang jalan? Itu adalah Hotel Savoy Homman. Salah satu hotel berbintang empat yang ada di Bandung dan sudah berdiri sejak jaman kolonial.

Aku rasa kamu sudah bisa menebak arah cerita-ku kali ini. Ya, semua ini adalah tentang Konferensi Asia Afrika di Bandung enam puluh tahun yang lalu. Jalan Asia Afrika ini mengabadikan momen bersejarah saat itu. Kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang KAA, kamu bisa masuk ke Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA). Gedung ini merupakan satu dari dua buah gedung yang dikelilingi oleh tiang-tiang bendera yang kamu lihat ini.

Di dalam museum, kamu bisa melihat foto-foto, patung dan suasana ruangan yang terjadi saat konferensi tahun 1955 lalu. Aku tahu kamu pasti ingin masuk. Beberapa waktu yang lalu bahkan ada program Night at The Museum. Tapi sayang sekali karena ini adalah hari Jumat, maka jam kunjungan dimulai dari pukul 14.00. Sambil menunggu, aku akan tunjukkan gedung lain di jalan ini. Ayo !

Gedung kedua yang dikelilingi oleh tiang bendera adalah Gedung Merdeka, yang berada tepat di samping museum. Di gedung itulah, enam puluh tahun yang lalu, para pemimpin dari negara Asia dan Afrika melakukan pertemuan yang memulai terbentuknya Gerakan Non-blok.

Pada bulan April lalu saat perayaan KAA, suasana di sekitar gedung ini sangat ramai. Terutama di sisi kiri Gedung Merdeka, dimana terdapat jalan kecil yang ditutup untuk kendaraan. Jalan itu digunakan warga Bandung untuk berkumpul, menikmati suasana perayaan KAA, terutama saat sore hari, dimana cuaca sedang sejuk, dan angin mengibarkan bendera negara-negara Asia Afrika. Warga kota Bandung seolah tersihir untuk keluar dari rumah dan menikmati sore di tempat publik.


Pada saat 17 Agustus lalu di tempat itu juga digunakan warga untuk merayakan hari kemerdekaan, seperti contohnya lomba sepeda ontel ini


Ayo berjalan sedikit lagi. Sedikit lagi saja. Kita akan sampai di Mesjid Raya Bandung, Salah satu mesjid megah kebanggaan warga Bandung yang sudah ada sejak tahun 1800-an. Coba kamu tutup matamu sebentar saja, bayangkan menara pisa Italia. Bayangkan suasana di sekitar menara itu, rumput hijau yang bersih, dan juga orang-orang yang bebas duduk bersantai di rumput itu.

Nah, sekarang coba buka matamu. Walikota Bandung, Pak Ridwan Kamil, sudah membawakan suasana yang kamu bayangkan tadi ke Bandung. Di depan Mesjid Raya Bandung ini, terdapat alun-alun yang luas, beralaskan rumput sintesis. Hijau segar seperti di depan menara pisa. Jangan lupa lepas alas kakimu untuk menjaga kebersihan tempat ini.

taken from ridwan kamil's instagram
Masih di halaman Mesjid Raya, di sekeliling arena rumput sintesis tadi, berjejer tanaman, kursi, dan juga lampu taman yang biasa dijadikan tempat untuk berfoto. Kalau juga boleh masuk dan menaiki menara mesjid Raya. Di ketinggian 81 meter, kamu bisa melihat pola rumput hijau yang indah, dan orang-orang yang ada di bawah seperti mainan karena sangat kecil seperti ini.

taken from aditya tri jati's instagram

Bagaimana? Apa kamu tertarik? Ayo ! Tapi aku tidak tanggung jawab kalau kamu jatuh cinta pada kota-ku ini :) Inilah Bandung rasa Eropa.


oleh @ayuinsafi 
diambil dari http://ayuinsafi.blogspot.co.id/2015/09/bandung-rasa-eropa.html

PosCinta. Powered by Blogger.