Second-Hand (bukan Serenade)
Sabtu dan Minggu buat sebagian masyarakat Sambas adalah waktu yang tepat untuk menambah jumlah koleksi tas, sepatu, dan pakaian di lemari karena pada hari-hari ini “Pasar Lelong” beroperasi di Sambas.
Semua masyarakat di Indonesia pasti sudah mengenal barang-barang bekas (second-hand) import yang banyak beredar dan dijual belikan untuk kemudian digunakan kembali. Barang-barang yang biasanya berupa barang-barang fashion seperti pakaian, tas, dan sepatu ini mempunyai nama dan sebutan yang berbeda-beda di tiap daerah, sebagian menyebutnya “sisa ekspor”, “barang rekondisi”, “baju cakar” dan sebagainya. Di Sambas, barang-barang ini dikenal dengan nama “barang lelong”. Barang-barang lelong yang beredar di Sambas biasanya adalah barang-barang yang didatangkan dari Korea dan/atau Malaysia yang merupakan negara tetangga terdekat dari Sambas (Malaysia, bukan Korea).
Barang lelong yang beredar di Sambas sebenarnya bisa ditemukan dengan mudah di kios-kios tertentu di beberapa titik yang tersebar di kota Sambas. Namun demikian lokasi yang menjadi favorit warga Sambas untuk berburu barang lelong sepertinya adalah pasar lelong yang hanya beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu pagi. Pasar lelong ini sebenarnya adalah “pasar kaget” yang tidak memiliki bangunan permanen. Barang-barang yang dijajakan ditata rapi beralaskan terpal seadanya di selasar depan jejeran ruko yang pada hari-hari biasanya digunakan sebagai tempat parkir kendaraan pengunjung ruko.
pasar lelong (gambar diambil dari sini)
Berbagai barang bisa ditemukan di pasar lelong ini, bahkan sejauh pengamatan saya barang yang dijual di pasar lelong Sambas ini adalah yang paling bervariatif dibandingkan dengan tempat-tempat penjualan lelong di tempat lain (now I just made myself sound like a pengamat perlelongan profesional, didn’t I?). Jaket, kaos, kemeja, rok, celana, tas, sepatu kantor, sepatu pesta, sepatu olahraga, seprei, korden, selimut, boneka, bantal, bahkan sampai pakaian dalam pun (yes, you read it right, you can find second-hand underwear here, I wonder who buy those tho…) bisa ditemukan dijual di pasar lelong ini dan tentunya dengan harga yang sangat ramah dengan kondisi dompet.
Buat sebagian orang mungkin berburu barang-barang fashion bekas adalah sesuatu yang menjijikkan dan berbahaya bagi kesehatan, namun demikian tidak bisa kita abaikan bagi sebagian orang lainnya hal ini cukup mengasyikkan, apalagi jika cukup sabar dan jeli memilih tidak jarang kita bisa menemukan barang-barang yang masih dilengkapi dengan label, masih baru dan belum terpakai. Dan selain itu, tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan pasar lelong ini turut membantu kondisi perekonomian dan fashion sebagian penduduk Sambas. New style dengan harga murah, sounds tempting, eh? ^_^
Salam,
-Rei-
***
Ps: Di pasar lelong ini juga banyak dijual barang-barang “gelap” yang diimport secarailegal dari Malaysia (garis bawah dan tebal pada kata “ILEGAL”), salah satu yang paling dicari dan bahkan dijadikan oleh-oleh jika berkunjung ke Sambas adalah minuman cokelat bubuk merk M*LO buatan Malaysia yang kabarnya rasanya lebih “cokelat” dan creamy dibandingkan minuman cokelat bubuk bermerk sama produksi Indonesia.
Oleh @terreitory