Satai Rembiga: Mahakarya Cita Rasa di Setiap Tusuknya

01:45 0 Comments A+ a-

Satu Porsi Satai Rembiga Siap Dinikmati

Sebab mencicipi kuliner khas adalah salah satu bukti telah mengunjungi bagian nusantara yang luas
Mengunjungi sebuah kota, tak lengkap rasanya jika tidak memanjakan lidah dengan kuliner khasnya. Tak terkecuali berkunjung ke kota Mataram. Kota kecil yang juga merupakan ibukota provinsi NTB ini tak hanya menawarkan pesona Islamic Centre, Taman Sangkareang, dan pasar Kebon Roek saja. Namun juga menawarkan kebesaran beragam cita rasa kuliner yang wajib dicoba.


Sebut saja ayam taliwang. Salah satu kuliner andalan ini sudah terkenal seantero Indonesia. Belum lagi pelecing kangkung. Rasa pedas yang merupakan ciri khas masakan Lombok menjadi daya tarik kuliner yang satu ini. Pun bahan utama berupa jenis kangkung air yang berwarna hijau dengan tekstur lembut.

Selain itu, masih ada lagi bebalung. Produk olahan dengan bahan utama tulang sapi dengan daging yang menempel ini memiliki bumbu khas Lombok. Dari aromanya yang kuat terpancar daya pikat hingga rasa tentangnya akan selalu melekat.

Itu hanya beberapa contoh saja. Masih banyak kuliner di kota Mataram yang wajib dicoba. Salah satu yang benar-benar khas kota Mataram adalah satai rembiga.

Kok bisa?

Begini ceritanya…

Pada zaman dahulu kala saat kerajaan Pejanggik masih menguasai Lombok, tersebutlah seorang keluarga raja yang tinggal di sebuah desa di wilayah Mataram yang bernama Rembiga. Ia sangat piawai dalam mengolah daging sapi hingga empuk dengan cara dibakar. Kemampuannya meracik dua rasa berbeda menjadi satu dalam setiap tusuknya adalah keistimewaannya. Paduan rasa menciptakan sebuah mahakarya dengan aroma yang menggugah selera.

Keahlian tersebut akhirnya diajarkan secara turun-temurun di wilayah desa Rembiga. Namun bukan saja tentang perihal keahlian yang turun-temurun. Saat ini, keahlian tersebut menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat Rembiga. Hingga akhirnya dikenal dengan sebutan satai rembiga. Hal ini disebabkan karena jenis satai ini hanya dijual di wilayah desa Rembiga.

Salah satu warung satai rembiga yang eksis sejak 25 tahun lalu adalah milik Ibu Sinnaseh yang berada di sebelah barat perempatan Rembiga. Hanya berjarak tak sampai seratus meter. Lokasi yang mudah dijangkau ini, karena berada di jalur Mataram menuju Gili Trawangan, memudahkan penikmat kuliner khas untuk menemukannya. Warung makan yang bersih dan nyaman berbentuk berugaq (gazebo) ini mematok harga Rp20.000,00 untuk mahakarya cita rasa sepuluh tusuk per porsi.

Lalu kenapa satai ini sedemikian istimewanya?

Istimewa bisa saja karena berbeda
Sangat tepat untuk menggambarkan salah satu dari sekian banyak varian satai di Lombok ini. Keistimewaan satai rembiga terletak pada rasanya. Perpaduan dua rasa berbeda melahirkan sensasi kenikmatan luar biasa. Betapa tidak. Rasa manis yang pas berpadu dengan pedas khas Lombok adalah kunci di setiap tusuknya. Terlebih didukung dengan potongan daging sapi dengan tekstrur lembut yang dibakar sempurna. Terciptalah keistimewaan aroma yang sungguh menggugah selera. Terlebih jika dinikmati bersama sepiring nasi, bebalung, dan pelecing kangkung. Hmm…
Satai Rembiga Enak Dinikmati Bersama Bebalung dan Pelecing Kangkung


Tak percaya?
Penulis novel My Daddy ODHA, Dy Lunaly, telah membuktikannya. Menurut Dy, satai rembiga merupakan salah satu kuliner khas Lombok yang wajib dicoba.

“Satai rembiga dagingnya empuk dengan bumbu pedas manis. Lombok banget!”

Demikian diungkapkan penulis produktif yang telah menulis banyak buku teenlit ini dalam suatu kesempatan mencicipi. Menurutnya, kedua rasa di setiap tusuknya membuat ketagihan.

Ingin mencobanya juga?

Ayo ke Mataram!
– mo –

satai n irisan daging kecil yang ditusuk dan dipanggang, diberi bumbu kacang atau kecap: — ayam; — kambing (KBBI)

Ditulis Oleh: @momo_DM
DiambilDari: https://belantararasa.wordpress.com/2015/09/10/30harikotakubercerita-satai-rembiga-mahakarya-cita-rasa-di-setiap-tusuknya/




PosCinta. Powered by Blogger.