GPIB Immanuel, Sang Gereja Tua

11:28 0 Comments A+ a-


Hai,

Mari berkenalan sebentar saja. Namaku Depok. Bukan, aku bukan Depok yang ada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, tapi aku ada di provinsi Jawa Barat. Nama kami memang sangat mirip, tapi rupa kami jelas berbeda. 

Aku adalah salah satu kota yang mengapit Ibu Kota Jakarta selain Bogor, Bekasi dan Tangerang. Memang aku tidak sebesar dan seterkenal mereka, kotaku kecil dan padat tapi sesekali bolehlah kalian datang mengunjungiku karena aku punya banyak hal menarik untuk diceritakan. Tidak butuh waktu lama untuk berkeliling bersamaku, kurasa 1 hari pun cukup. 

Sebagai salah satu kota peninggalan Belanda, warga asliku menganut agama Kristen Protestan. Mereka adalah orang pribumi Kristen Protestan pertama di Asia. Banyak yang mengira kalau mereka adalah suku Sunda atau Betawi, bahkan warga pendatang pun beranggapan demikian, tapi bukan, mereka berasal dari bagian timur Indonesia, seperti Bali, Sulawesi dan sebagainya. Tapi sekarang ini mereka lebih sering dikenal dengan sebutan Belanda Depok.  Kenapa? Untuk bagian itu akan aku ceritakan di lain kesempatan ya.

Aku memiliki satu gereja tua yang didirikan sejak tahun 1714, yang dahulu bernama Jemaat Masehi Depok sebagai pusat ibadah para warga Depok. Ini adalah Gereja yang pertama kali didirikan di tempatku oleh Cornelis Chastelein tidak lama setelah kedatangannya. Sampai saat ini, setelah 301 tahun (tua sekali kan?), Gereja Jemaat Masehi Depok yang dahulunya hanya dibangun oleh kayu dan bambu, masih berdiri kokoh dan sudah berganti nama menjadi GPIB Jemaat Immanuel Depok. Tentu saja bagunan Gereja ikut bertransformasi seiring dengan perkembangan zaman. Kini ibadah di GPIB Jemaat Immanuel Depok tidak hanya dihadiri oleh para warga asli, namun juga oleh berbagai suku lain yang mulai berdatangan.

Beginilah rupa Gereja Jemaat Masehi Depok dulu 


image


Dan ini adalah bentuknya yang sekarang



image


Ah, apakah kalian memperhatikan ada persamaan diantara gedung yang yang lama dan yang baru? Iya benar, di atas bangunan tersebut seperti ada sebuah menara kecil yang masih dipertahankan keberadaannya. Isinya adalah lonceng Gereja yang tidak hanya berdentang sebagai tanda dimulainya ibadah tetapi di lain kesempatan juga digunakan sebagai penanda apabila ada Jemaat Gereja yang meninggal dunia. 

Hal lain yang menarik dari gereja ini adalah terukirnya 12 marga warga asli Depok di tiap tiap pintu masuk yang terdapat di sisi-sisinya. Seperti ini salah satunya 



image


Kalau kalian datang mengunjungiku sewaktu-waktu, kalian bisa melihat Gereja ini di Jalan Pemuda No. 70. Terletak di samping bekas pemerintahan Belanda di Depok dahulu kala. 
Jangan lupa berfoto di depannya ya *wink*


Ditulis oleh: Terre (@rheeechan)

Diambil dari: http://thresiam.tumblr.com/post/128245805909/gpib-immanuel-sang-gereja-tua

PosCinta. Powered by Blogger.