Bersantai di Bandung, Coba Pergi Ke Punclut
Bandung selalu menjadi tujuan asyik untuk berlibur. Bahkan ketika
kamu hanya punya waktu kurang dari 12 jam, banyak lho yang nekat ke kota
kembang ini demi menikmati suasananya. Entah ya, magnet cinta dari
Bandung begitu kuat bagi wisatawan lokal atau mancanegara.
Di tengah kota atau pinggiran, semua memiliki daya pikat tersendiri.
Dago? Alun-alun? Paris van Java? Kamu punya banyak pilihan di tengah
kota. Bagaimana di pinggirannya? Di selatan ada Ciwidey dan di utara ada
Punclut atau Lembang. Aku akan pilih Punclut.
Kenapa? Lokasi yang pas banget untuk menikmati kelap kelip lampu kota Bandung di malam hari ini memang tak boleh dilewatkan. Punclut yang merupakan singkatan dari Puncak Ciumbuleuit adalah salah satu kawasan yang terletak di sebelah utara Kota Bandung.
Kawasan ini terletak 7 kilometer dari pusat kota Bandung. Kawasan
Punclut berada pada koordinat 6°50,842’S 107°37,666’E. Kawasan ini
merupakan dataran tinggi terdekat dari Kota Bandung. Kawasan Punclut
memiliki luas lebih kurang 286 Ha dan menjadi paru-paru Kota Bandung
dengan suhu rata-rata 15 derajat Celcius hingga 22 derajat Celcius. (sumber : Wikipedia)
Sebenarnya pada tahun 2004, Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Punclut sebagai kawasan paru-paru kota Bandung bahkan menjadi kawasan hutan lindung sesuai dengan Perda Kota Bandung Nomor 2 tahun 2004 tentang tata ruang kota Bandung. Namun di pada tahun 2005, terjadi pembangunan di daerah Punclut. Tentu saja hal ini mengundang kontroversi di tengah masyarakat karena pembangunan di Punclut merupakan tindakan yang melanggar undang-undang. Bahkan karena pembangunan-pembangunan ini, kawasan Punclut seringkali dianggap sebagai penyebab terjadinya banjir di aliran Sungai Cikapundung karena kerusakan kawasan ini yang sudah beralih menjadi kawasan komersil. (sumber: Wikipedia)
Di balik kontroversinya, Punclut tetap terus menjadi salah satu
tujuan beristirahat, terutama di malam yang dingin dan berkabut tebal.
Bersiap kehilangan sinyal ponselmu di sini.
Untuk mencapai Punclut, ada dua akses yang dapat ditempuh, yakni dari
Lembang, Kabupaten Bandung Barat, atau dari Jalan Ciumbuleuit, Kota
Bandung. Melalui Jalan Ciumbuleuit jauh lebih mudah. Jaraknya juga tidak
terlalu jauh dari Jalan Cihampelas. Sekitar 4 kilometer ke arah utara,
kamu sudah memasuki wilayah Punclut. Untuk menuju lokasi wisata, kamu
dapat mengambil jalan menurun tepat di depan RS TNI AU dr Salamun.
Di sepanjang jalan menuju puncak tertinggi kawasan objek wisata
keluarga itu, para pengunjung akan melihat panorama alam Bandung utara
yang cukup indah. Memandang ke arah selatan, akan terlihat deretan
Pegunungan Malabar, Patuha, dan Waringin. Gunung itu menjadi semacam
benteng pelindung Bandung. (sumber: bandungtraveler)
Aku jarang ke Punclut. Jauh dari rumah. *alesan# Tapi sekalinya ke
sana, ogah turun pulang. Hahahaha… Dinginnya itu lho, bikin enak tidur.
Eh, jangan! Sayang pemandangannya. Banyak yang mengajak pasangannya atau
keluarga ke sini. Daripada kamu tidur (atau ketiduran), mending ngopi
deh. Atau coba makan nasi timbel dan lalapan yang khas, kamu bisa pilih
warung mana tempatmu lesehan. Jangan makan mi rebus di sini. Kalo itu
sih, kamu bisa di rumah aja. Jauh-jauh ke Punclut kok makan mi instan
sih. Rugi.
Bandrek atau bajigur adalah minuman pilihan untuk hangatkan badan. Aku suka keduanya. Ada juga warung yang sediakan sekoteng, selain kopi dan teh sebagai sajian utama. Mau minum es di hawa dingin? Monggo :D
Tetap, jangan pernah nyampah di Bandung. Selalu cari tempat sampah terdekat ya. #GerakanPungutSampah dari dirimu sendiri.
Ayo, kita ke Punclut!
Oleh @andiana
Diambil dari https://romansapena.wordpress.com/2015/09/25/bersantai-di-bandung-coba-pergi-ke-punclut/